Pertanyaan yang langsung saya lontarkan ke Uni satu hari sebelum kelahiran, "Kenapa nggak lahiran secara normal, Ni?"
"Kata dokter plasentanya di bawah, menutupi jalan lahir, jadi berbahaya kalau lahiran normal," jawab Uni Kiki yang sebenarnya juga ingin melahirkan anak keduanya secara normal.
Setelah Ni Kiki secara umum menjelaskan sedikit tentang "plasenta di bawah" (bahasa kedokterannya Plasenta Previa), saya yang masih penasaran langsung googling. Ini rangkuman dari beberapa artikel yang telah saya baca.
APA ITU PLASENTA PREVIA?
Plasenta (ari-ari) adalah jaringan yang terbentuk di dalam rahim selama kehamilan. Plasenta berfungsi membawa makanan dan oksigen dari ibu ke janin dan membuang produk limbah dan karbon dioksida dari janin ke ibu melalui tali pusat.Plasenta biasanya terbentuk di sepanjang bagian atas rahim. Pada plasenta previa, plasenta melekat di dekat atau menutupi serviks (pembukaan rahim yang mengarah ke vagina). Hal ini dapat mengganggu proses kelahiran bayi karena plasenta menutupi ostium uteri internun (jalan lahir).
Plasenta previa terjadi pada sekitar satu dari setiap 200 kelahiran hidup. Menurut Prof.DR.Dr.Sarwono Prawirohardjo.SpOG (2009,Jakarta), ada empat klasifikasi plasenta previa:
1. Plasenta previa lengkap (total) : Jalan lahir benar-benar tertutup plasenta.
2. Plasenta previa parsial : Jalan lahir sebagian tertutup plasenta
3. Plasenta previa marginal : Plasenta di tepi jalan lahir
4. Plasenta letak rendah (low-lying) : Plasenta tertanam pada segmen bawah rahim sehingga
tepi bawahnya berjarak lebih kurang 2 cm dari jalan lahir.
Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal.
http://friska11.wordpress.com/2011/09/03/plasenta-previa/ |
http://afiedz.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan_09.html |
Perbandingan Posisi Plasenta Normal dan Abnormal
http://afiedz.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan_09.html |
GEJALA PLASENTA PREVIA
Gejala plasenta previa yang paling umum adalah pendarahan yang keluar melalui vagina:1. Pendarahan tanpa rasa nyeri. Terutama terjadi pada usia kehamilan bulan ke-7.
2. Pendarahan berulang
3. Warna pendarahan merah segar
4. Timbulnya perlahan-lahan
5. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
6. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas pinggul
7. Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan.
Sebagian besar kasus, janinnya masih hidup.
Semakin tua usia kehamilan maka bagian bawah rahim semakin peka menerima rangsangan, juga karena bagian segmen bawah rahim mengalami perubahan menyesuaikan usia kehamilan. Dinding rahim menjadi lebih tipis dan meregang untuk mengakomodasi janin. Plasenta yang melekat sangat rendah pada dinding rahim yang kian menipis dapat dan meregang dapat terlepas sedikit demi sedikit dari dinding rahim sebelum waktunya melahirkan.
Karena ada bagian yang terlepas sedikit demi sedikit ini maka timbul perdarahan. Perdarahan ini dapat mengganggu penyaluran oksigen dan zat makanan ke bayi, juga menimbulkan kadar hemoglobine ibu menurun (anemia). Persalinan mungkin harus dipercepat melalui operasi caesar bila jumlah perdarahan banyak dan umur janin sudah mencukupi. Namun untuk beberapa wanita ada yang tidak mengalami pendarahan sama sekali.
Pada plasenta previa ini seringkali terjadi juga kelainan posisi janin dalam rahim, misalnya letak melintang dan sungsang karena bagian kepala janin terhalang tidak bisa masuk ke pintu panggul.
DIAGNOSIS
Sebagian besar kasus plasenta previa teridentifikasi dengan USG rutin selama kehamilan.USG dapat menunjukkan lokasi plasenta dan berapa banyak yang menutupi leher rahim.
Meskipun USG mungkin menunjukkan plasenta terletak rendah di awal kehamilan, sebagian besar plasenta bergerak ke atas dan menjauhi leher rahim ketika rahim mengembang.
Hal ini disebut migrasi plasenta, yang biasa terjadi pada diagnosis plasenta previa sampai dengan minggu ke-20 kehamilan.
RISIKO PLASENTA PREVIA
Risiko terbesar plasenta previa adalah pendarahan.Semakin banyak plasenta yang menutupi serviks, semakin besar risiko perdarahan.
Syok dan kematian ibu dapat terjadi jika perdarahan berlebihan.
Risiko lainnya adalah sebagai berikut:
- Memperlambat pertumbuhan janin akibat suplai darah tidak mencukupi
- Kelahiran prematur
- Kelahiran cacat
- Infeksi dan pembentukan bekuan darah
- Anemia janin
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN
Wanita dengan plasenta previa yang memerlukan perhatian lebih yaitu:1. Ibu dengan janin preterm namun sudah ada tanda-tanda ingin melahirkan
2. Ibu dengan janin yang sudah cukup bulan
3. Ibu yang sedang melahirkan
4. Ibu dengan perdarahan sangat hebat yang berbahaya bagi kelangsungan hidup ibu maupun janin
Tatalaksana pada wanita plasenta previa adalah:
1. Evaluasi kondisi ibu dan janin ke dokter setelah perdarahan terjadi.
2. Bedrest (istirahat) total saat mengalami perdarahan aktif.
Untuk membantu menghentikan proses pelepasan plasenta yang terjadi sedikit demi
sedikit sebelum waktunya. Berbaring diatas tempat tidur membuat otot rahim dalam kondisi
istirahat (relaksasi). Tak jarang pasien hamil dengan plasenta previa terpaksa keluar masuk
rumah sakit beberapa kali karena setelah pulang dirumah tidak bisa istirahat, sering jalan dan
mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, akhirnya masuk rumah sakit lagi.
Sebenarnya dengan banyak istirahat saja di rumah bila patuh sudah cukup membantu relaksasi
otot rahim.
3. Menghindari hubungan seksual.
Meskipun hubungan seksual selama kehamilan adalah benar-benar sehat dan aman,
tetapi dianjurkan untuk menjauhkan diri dari berhubungan sampai follow up USG
menunjukkan perpindahan plasenta ke tempat seharusnya.
4. Pemeriksaan USG teratur setiap 4 minggu
5. Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari namun tidak boleh berlebihan
6. Perhatikan Kebutuhan Gizi Ibu hamil
Ibu hamil dengan plasenta previa ini mudah sekali mengalami penurunan kadar Hemoglobine
dalam darah akibat perdarahan tersebut. Perbanyak makanan dari sayuran berwarna hijau tua
seperti bayam, kangkung, daun singkong, sawi . Lauk pauk telur, ikan, tahu, tempe dan
daging. Minum susu untuk menambah daya tahan tubuh.
Buah - buahan segar juga air putih yang cukup dibutuhkan selama kehamilan.
7. Kewaspadaan untuk terjadinya perdarahan lagi
8. Mencegah bayi terlahir prematur
Rangsangan kontraksi atau his adalah rasa seperti kram pada perut ibu hamil.
Bila terdapat kontraksi atau his disertai perdarahan, maka ibu hamil dengan plasenta previa
harus segera mencari bantuan tenaga kesehatan. Selanjutnya kehamilan akan dipantau secara
ketat, baik kondisi janin, perdarahan dan keadaan kesehatan ibu. Pada kasus plasenta previa
yang belum cukup bulan tetapi mengalami perdarahan terus menerus, terpaksa bayi dilahirkan
sebelum waktunya. Hal ini sedikit banyak beresiko untuk kematangan fungsi paru -paru bayi
saat pertama kali bernafas. Bila masih paru - paru belum bisa mengembang sempurna,
dapat terjadi kegagalan untuk bernafas awal kelahiran. Ibu tidak perlu cemas dengan keadaan
masa transisi bayi. Dokter kandungan akan mengupayakan antisipasi sejak sebelum bayi lahir
dan tindakan pertolongan segera setelah lahir pada bayi prematur.
9. Perawatan di rumah sakit bila terjadi perdarahan berulang atau sudah saatnya untuk melahirkan
10. Operasi caesar
Risiko perdarahan selama melahirkan tetap dapat terjadi karena kontraksi dari segmen rahim
bagian bawah yang lemah maupun perlekatan dari plasenta. Karena itu apabila perdarahan
hebat terjadi selama melahirkan dan tidak dapat dihentikan dengan metode konvensional
(mengikat pembuluh darah, insisi transversal) maka histerektomi (pengangkatan rahim) adalah
tindakan yang perlu untuk dilakukan.
Persiapan Mental
Bagi ibu hamil dengan plasenta previa tak jarang harus mengalami istirahat total di rumah sakit. Jalanilah semua proses kehamilan dengan pasrah dan doa. Apapun yang terjadi tetap harus bersyukur. Mengisi waktu selama bedrest di rumah sakit dengan hal yang menghibur, misalnya membaca tentang kesehatan,menyulam, mendengar musik dan membaca buku- buku perawatan bayi dan sebagaimya. Kegelisahan seorang ibu selama masa perawatan dapat berpengaruh terhadap kehamilan. Terlalu stress dan tegang akan merangsang kontraksi rahim atau kram pada perut. Suami juga memberi dukungan mental pada istri selama masa perawatan.
Persiapan Biaya
Pada kehamilan yang sudah didiagnosa Plasenta previa totalis maka jelas cara satu -satunya untuk melahirkan hanya bisa melalui opeasi Sectio Casarea. Persiapkan biaya sebaiknya sudah dimulai sejak hamil muda walaupun tidak terdiagnosa plasenta previa, juga perkiraan bila bayi terlahir prematur. Persiapan ini bisa dengan menabung, mengikuti Jampersal, Asuransi kesehatan dan Jaminan kesehatan dari Kantor.
Bila ibu hamil dengan plasenta previa dirawat di rumah sakit, apa saja yang dilakukan?
Ibu hamil dengan plasenta previa dengan perdarahan yang sedikit demi sedikit dan kondisi jantung janin masih baik, ibu akan dirawat untuk bedrest atau tirah baring total. Semua kebutuhan mandi dan kebersihan diri akan dibantu oleh bidan dan perawat. Ibu hamil tidak boleh turun dari tempat tidur sementara waktu hingga diijinkan oleh dokter. Pemasangan infus adakalanya dibutuhkan untuk memasukkan obat - obat menghentikan perdarahan maupun kontraksi. Pemberian obat bisa melalui obat minum berupa injeksi (suntikan), seperti obat penguat kandungan, obat untuk mematangkan paru - paru janin, maupun obat tablet berupa vitamin tambah darah dan obat anti perdarahan. Pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai prosedur setiap rumah sakit tempat dirawat.
Bila ibu hamil dengan plasenta previa perdarahan banyak di rumah apa yang harus dilakukan?
Persiapan transportasi yang segera ke rumah sakit
Persiapan siapa donor darah yang akan membantu bila sewaktu waktu darurat dibutuhkan
Mengupayakan ibu tetap tenang, baring tanpa bantal, posisi kaki ditinggikan ganjal dengan bantal
Bila perdarahan banyak jangan mencari rumah sakit yang jauh, segera menuju tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk bantuan pertama lalu bisa dirujuk jika keadaan ibu dan bayi memungkinkan.
FAKTOR PENYEBAB PLASENTA PREVIA
Penyebab plasenta previa tidak diketahui, tetapi risikonya meningkat karena:- Berusia terlalu muda atau terlalu tua.
Pada usia muda rahim belum sempurna terutama pada lapisan endometriumnya,
usia diatas 35 tahun keadaan rahim (endometrium) sudah mulai kurang subur.
Risiko pengembangan plasenta previa adalah 3 kali lebih besar pada wanita di atas 35 tahun
dibandingkan pada wanita di bawah 20 tahun.
- Riwayat persalinan
Jarak yang dekat antara kehamilan.
Pernah beberapa kali hamil sebelumnya. Kemungkinan mengembangkan previa placenta
meningkat menjadi 5% pada wanita yang pernah hamil 6 kali atau lebih.
Memiliki plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
- Keadaan Rahim
Memiliki sel telur yang melekat sangat rendah di dalam rahim
Memiliki masalah lapisan rahim (endometrium) seperti fibroid atau kondisi lain
Memiliki parut di dinding uterus dari kehamilan sebelumnya (plasenta previa sebelumnya, kuret,
operasi rahim, bedah caesar atau aborsi).
- Merokok atau menggunakan kokain.
William dkk menemukan risiko relatif kejadian plasenta previa meningkat 2-4 kali pada wanita
yang merokok. Hal tersebut terjadi karena karbondioksida yang terhisap mampu menyebabkan
hipertrofi (pembesaran) dari plasenta serta menyebabkan peradangan dan berkurangnya
vaskularisasi (pendarahan) plasenta sehingga mempengaruhi perkembangan dari plasenta
- Kurang gizi
- Kehamilan ganda (kembar). Kemungkinan plasenta previa dua kali lipat pada kehamilan ini.
PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah plasenta previa karena penyebab pasti dari plasenta previa belum ditemukan. Yang harus dilakukan adalah mencoba menghindari faktor risiko seperti merokok.REFERENSI
Prawirohardjo, Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan Edisi 4.Bina Pustaka:Jakarta.Varney, dkk.2002.Buku Saku Bidan.EGC:Jakarta.
Tari, Romana.2012.Plasenta Previa, Apa Harus Ibu Hamil Lakukan? Kompasiana.
ARTIKEL LAINNYA
Majalah Kesehatan: Bila Plasenta Menutupi Jalan LahirDokter Sehat: Penyebab dan Pencegahan Pendarahan Saat Hamil
Winda: Plasenta Previa
Yovitasari: Plasenta Previa
Nopriansyah Darwin: Skripsi FK UNSRI