Friday, July 5, 2013

Audio Sampling Rate: About


Full copyed article from imanprabawa.com:
Apa Sih Sampling Rate Itu?


Kali ini kita akan membahas sedikit mengenai apa itu sampling rate. Pastinya teman-teman yang akrab dengan dunia recording sering mendengar istilah sampling rate ini.

Sampling rate adalah kata-kata yang tidak asing pastinya di telinga kita, dan biasanya mengikuti kata-kata sampling rate ini akan ada tulisan 44.1kHz atau 48kHz, atau 96 kHz, dan juga 192kHz. Nah lho makin bingung ya? Jangan bingung-bingung mari pegangan yuuk..

Apa Sih Sampling Rate Itu?

Sampling rate biasanya digunakan didalam dunia audio, mirip seperti pixel yang digunakan dalam dunia fotografi. Saya berusaha menjelaskan sampling rate sesimpel mungkin ya tanpa terlalu masuk hal yang terlalu teknis, yang penting kan kita tahu apa itu sampling rate tho?

Kalau tiba-tiba saya ngomongin hal ini dengan ngasih rumus matematikanya, yang adalah frekuensi dalam satuan rentang waktu tertentu, kan jadi bingung juga tho? Nah lebih baik kita membicarakannya dengan santai saja ya, yang penting kita ngeh apa itu sampling rate, dan ngga jadi dibodohin juga sama sound engineer atau orang yang lebih paham soal audio.

Kalau di dunia fotografi kita kan mengenal kata pixel ya? Gampangnya gini deh kalau kamera hape kita 5 MP sama yang kamera hapenya 12 MP, MP itu singkatan dari Mega Pixel. Mana yang akan menghasilkan foto yang kualitas gambar paling tajam? Pastinya yang 12 MP kan? Tapi pastinya ukuran fotonya juga makin besar ya? Biasanya makin tajam sebuah gambar, makin baik kualitas sebuah gambar, pasti filenya juga makin gede.

Di video kan juga begitu, kalau di video kan kita mengenal istilah High Definition atau disingkat HD. Nah untuk sebuah film HD berdurasi 5 menit saja, itu bisa sekitar 500MB gede filenya! Itu hanya untuk film yang berdurasi 5 menit saja. Nah jadi semakin bagus kualitas gambar, pasti filenya semakin besar tho?

Nah kita balik lagi ke sampling rate, jadi sampling rate itu mirip dengan Pixel akalu di dunia fotografi. Makin besar sampling ratenya, biasanya akan makin bagus pula kualitas audio yang diperdengarkannya, dan juga pastinya file audionya juga akan semakin besar pula. Ada beberapa tingkatan sampling rate yang biasanya kita kenal, yaitu 44.1kHz, kemudian 48kHz, kemudian 96kHz, dan yang terakhir adalah 192kHz. Ini mungkin di kemudian hari akan ada yang melebihi 192kHz untuk urusan sampling rate. Nah semakin tinggi sampling ratenya, akan semakin jernih kualitas audio yang dihasilkannya.

Sedikit mengenai sampling rate ini, sampling rate secara lebih detail adalah berapa banyak titik yang diambil dari satuan waktu yang nantinya digunakan untuk membuat discrete signal. Ribet ya? Kalau kita lihat gambarnya dibawah ini, diatas sebenarnya ada gambarnya.




Nah titik-titik itu yang diambil dari frekuensi aslinya kemudian dari titik-titik itu dibentuklah sinyal frekuensi lagi, jadi semakin banyak titik-titiknya akan semakin mendekati grafik frekuensi aslinya tho? Tapi berakibat juga pada semakin besarnya file audio tersebut.

Biasanya fasilitas sampling rate itu terdapat pada sebuah converter atau yang kita sebut juga dengan sound card, karena disini fungsi converter adalah merubah dari sinyal analog menjadi sinyal digital. Nah dari grafik analog yang ada, dia mengambil titik-titik tersebut, semakin banyak titik yang dia ambil semakin besar angka sampling ratenya, dan semakin bagus kualitas suara audionya yang kita dengar.

Dan juga semakin mulus suaranya, contohnya gini deh, pernah ada yang pernah pake efek digital? Atau kalau kita membesarkan audio dari sebuah perangkat digital, kan biasanya volumenya ditunjukkan dengan misalnya, volume 9, nah terus ke 10, kalau di analog, antara 9 dan 10 itu masih ada, kita masih bisa mendengar perpindahan dari 9 ke 10 dengan lebih mulus.

Sementara kalau di digital perpindahannya itu lebih langsung, dan kurang mulus. Nah inilah dia, semakin besar sampling ratenya, maka akan semakin mulus perpindahannya. Ini contoh gampangnya aja ya, tapi contoh yang lebih gampang mengenai sampling rate itu saja sih kalau menurut saya. Semakin besar nilai sampling ratenya maka kualitas audionya semakin bagus terdengar di telinga kita, dan mirip seperti pixel kalau di kamera foto atau kamera video.

Nah kira-kira seperti itu, jadi sekarang dapat gambarannya lah ya apa itu sampling rate? Jadi kalau ada orang yang ngomong tentang sampling rate kita jadi mengerti apa yang dia bicarakan.


Full copyed from Iman Prabawa article in tutorialaudio.blogspot.com:

Kali ini saya akan membahas mengenai mengenal sample rate. Banyak dari kita pastinya pernah mendengar istilah mengenai sample rate ini. Beberapa dari kita mungkin ada yang bingung apa sih sample rate itu? Nah oleh karena itu saya coba membahasnya disini.

Sample rate dan word length menentukan kualitas dari sebuah sinyal audio. Untuk memahami mengenai pentingnya sample rate dan word length ini dan bagaimana mereka berdua memberi pengaruh terhadap kualitas audio, nanti disini akan kita bahas. Ini hanya sekedar pembahasan singkat yang akan memberikan kita semua pemahaman secara garis besar dari konsep sebuah audio secara digital. Kalau teman-teman ingin lebih dalam mengenai hal ini, ada buku yang bagus yang bisa teman-teman baca yang berjudul Principles of Digital Audio karangan dari Ken Pohlmann.

Gelombang dari sinyal analog diukur oleh sebuah converter analog to digital dalam amplitudo pada beberapa titik-titik yang diambil dari sebuah satuan waktu, yang mana hal ini disebut juga dengan sampling. Makin banyak sample per detik dari gelombang analog ini yang diambil maka akan makin baik juga representasinya secara digital dari gelombang audio analog tersebut, yang juga akan menghasilkan bandwidth dari sinyal yang lebih besar.

Audio dalam sebuah CD mempunyai sampling rate 44,100 kali dalam satu detik atau kita menyebutnya dengan 44,1 kHz, yang mana dalam hukum digital audio, disebut juga dengan Teorema Nyquist, yang akan menghasilkan audio bandwidth maksimum kira-kira di angka 22 kHz. Sebuah sampling rate dari 96 kHz memberikan representasi secara digital yang lebih baik dari gelombang analog audio karena sampling rate 96kHz tersebut menarik lebih banyak sample ketimbang yang 44,1, dimana sampling rate 96kHz ini akan menghasilkan bandwidth audio dikisaran angka 48kHz. Sebuah sampling rate 192kHz akan menghasilkan bandwidth sebesar 96kHz.

Artinya dari angka-angka membingungkan di atas secara sederhananya adalah makin tinggi tingkat sampling ratenya maka representasi sinyalnya secara digital akan makin baik dan juga audio bandwidthnya akan semakin besar yang dengan kata lain dan dengan kata yang lebih sederhana adalah suara yang kita dengarkan akan jauh lebih bagus!

Begitu juga dengan word length. Semakin banyak bitsnya di dalam dunia digital maka dynamic range-nya akan makin baik yang artinya soundnya juga akan menjadi lebih bagus. Setiap bit berarti 6dB dari dynamic range. Oleh karena itu 16 bits akan menghasilkan dynamic range maksimum di angka 96dB, 20 bits akan sama denagn 120 dB dari dynamic range dan 24 bits akan berada di 144dB dynamic range.

Semakin tinggi sample ratenya maka bandwidthnya juga akan semakin besar, oleh karena itu hasil soundnya akan jauh lebih baik. Semakin besar word length, dalam arti kata lebih banyak bits, maka dynamic rangenya akan lebih besar yang mana akan berdampak ke sound yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment