Sunday, October 21, 2012

Ekspektasi Pembaca

Sekitar 4 bulan lalu, saya sempat mengikuti kultwit Dewi Lestari mengenai ekspektasi pembaca. Kultwit ini cukup menginspirasi dan memberikan wawasan tambahan bagi saya dalam proses kreatif menulis.

EKSPEKTASI PEMBACA, TEKANAN YANG PERLU DIANTISIPASI PENULIS SERTA REALITASNYA


Ingin sharing sedikit tentang #ekspektasi pembaca dan tekanan yang perlu diantisipasi penulis vs realitasnya.

Waktu rilis Supernova 2001, buku pertama saya, I didn't know what to expect. All I know, that book was my "baby". #ekspektasi

Sebagaimana terhadap anak, begitu juga dengan buku. Waktu dipuji, senang minta ampun. Dikritik, sakit hati buanget-buanget. #ekspektasi

Tiga bulan Supernova rilis, pujian berdatangan. Saya bangga bukan main. Tiga bulan sesudahnya? Gelombang kritik yang sama besarnya datang. #ekspektasi

Karena dulu saya rajin mengkliping review / interview media, saya bisa melihat sendiri pujian & kritikan ternyata proporsinya hampir sama. #ekspektasi

Saya berkesimpulan, sama seperti realitas hidup yang serba dualitas, begitu juga jika kita berkarya. Selalu ada 2 kubu yang sama kuat. #ekspektasi

Sebagai penulis yang "driven by ideas & characters", saya nggak pernah bisa "driven by market", sekalipun saya suka mempelajari respon pembaca. #ekspektasi

Pertaruhan besar selalu saya lakukan hampir di setiap judul. Supernova 1, 2, 3, style-nya masing-masing beda. Selalu deg-degan setiap akan rilis. #ekspektasi

#FilKop, antologi pertama saya (sebelumnya nggak pernah bikin cerpen) juga bikin deg-degan. Saking nggak pedenya, saya minta endorsement banyak banget. #ekspektasi

#Rectoverso konsepnya beda lagi. Again, I didn't know what to expect. Begitu juga dengan pembaca saya, lagi-lagi disodorkan yang berbeda. #ekspektasi

Pertaruhan saya terbesar adalah #PerahuKertas. Fiksi genre populer saya yang pertama. Fans Supernova protes, that's what I expect. #ekspektasi

#Madre saya nggak terlalu khawatir, karena formatnya sudah pernah dilakukan, dia mirip dengan #FilKop. Tapi tetap saja diprotes ketipisan :) #ekspektasi

Setelah sekian tahun, lama-lama saya jadi "kebal" dengan kritik & #ekspektasi. Bukan karena tidak ingin responsif pada pembaca, tapi lebih karena supaya tetap waras.

Upaya yang tak mungkin untuk memuaskan semua pembaca. Setiap karya akan memiliki fans & haters. Proporsi? I bet, almost the same. #ekspektasi

Ini juga sahih. RT @VeHandojo: Menurut gue, endorsement yg benar membantu positioning sebuah buku shg bisa menemukan pembaca yg tepat.

Untuk penulis, keep it real. Jangan terbuai pujian, jangan pula terpuruk oleh kritik. Just do your best, everytime. #ekspektasi

Untuk pembaca, opini & impresimu adalah mutlak. But, just remember, apa yang kita harapkan belum tentu kesampaian. #ekspektasi

Karena itulah patokan saya dalam berkarya hanya satu: tulislah apa yang kita suka. Itu lebih mudah daripada menulis yang SEMUA ORANG suka :)

Baiklah, demikian sharing #ekspektasi hari ini. Thanks sudah mengikuti. Remember to keep it real :)


No comments:

Post a Comment